Senin, 02 April 2012

ASEAN Bahas Kode Etik Laut China Selatan




Phnom Penh: Negara-negara anggota ASEAN akan memulai membahas kode etik (code of conduct) terkait isu Laut China Selatan. Semua kepentingan dari berbagai negara diharapkan dapat terakomodasi dan menghindari ketegangan di daerah tersebut.

"Di bawah kepemimpinan Indonesia (sebagai ketua ASEAN pada 2011-red), masalah itu jauh lebih positif. Kita mengetahui dahulu ada perhatian untuk kawasan tersebut, namun diwarnai dengan ketegangan," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam press briefing sebelum pembukaan KTT ASEAN ke-20 di Phnom Penh, Selasa (3/4) pagi.

Ia menjelaskan saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN didorong adanya petunjuk menuju pembuatan kode etik dan kemudian secara lancar bergerak ke pembahasan apa yang dinamakan code of conduct. Bila di masa lalu China menolak ikut serta, saat ini dalam penyusunan code of conduct, China ingin ikut serta.

"Dalam pandangan Indonesia, harus ada posisi bersama negara-negara anggota ASEAN (dalam masalah itu) sebelum berunding, namun cukup bijaksana juga bila mendengarkan masukan dari Tiongkok," kata Marty.

Meski saat ini dinamika pembahasan isu Laut China Selatan mengarah pada langkah yang positif, bukan berarti Indonesia meremehkan potensi tantangan yang ada. Menlu mengatakan pembahasan mengenai kode etik masih terus berlangsung dan sangat dinamis. Ada beberapa usul pengaturan sederhana, semisal mengenai pertemuan antara dua kapal perang atau kapal nelayan dari negara yang berbeda di wilayah tersebut.

"Ada juga yang mengharapkan code of conduct bisa menyelesaikan konflik sehingga (kode etik-red) harus dikelola dan disepakati antarnegara ASEAN dulu. Code of conduct seharusnya mengikat sehingga bila ada pelanggaran ada langkah untuk koreksi," kata Marty.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen secara simbolis membuka KTT ASEAN ke-20 di Peace Palace Phnom Penh dalam sebuah upacara pembukaan yang dihadiri oleh seluruh pemimpin pemerintahan dan kepala pemerintahan negara anggota ASEAN.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskan Wapres Boediono untuk memimpin delegasi Indonesia dalam perhelatan tersebut.

Sumber : metrotvnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar