Senin, 02 April 2012

FARC akhirnya lepaskan sepuluh sandera

Helikopter
Helikopter militer Brasil menjemput sepuluh sandera yang telah berpisah dengan keluarganya selama satu dekade.

Pemberontak sayap kiri Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia, FARC telah melepaskan sepuluh sandera yang terdiri dari polisi dan anggota militer yang pernah disergap kelompok itu.
Para sandera sebelumnya berkumpul dan dijemput dari hutan dengan helikopter militer Brasil sebelum akhirnya diterbangkan dengan selamat.
Keluarga sejumlah sandera dilaporkan menunggu di kota Villavicencio. Petugas medis juga melakukan pemeriksaan terhadap sepuluh sandera itu sebelum akhirnya diterbangkan ke Bogota.
Sejumlah televisi lokal menggambarkan sandera yang telah dibebaskan mengungkapkan kegembiraannya dengan mengepalkan dan melambaikan tangan sesaat setelah tiba di Villavicencio.
Presiden Colombia Juan Manuel Santos menyambut gembira pembebasan sandera itu.
"Selamat menyambut kebebasan para tentara dan polisi Kolombia," kata Santos di Istana Kepresidenan.
"Kebebasan sempat tertunda untuk anda semua tapi sekarang telah anda miliki kembali."
Namun Presiden Santos mengatakan pembebasan sandera dan janji untuk tidak lagi melakukan penculikan demi uang tebusan dirasa belum cukup untuk membuka dialog perdamaian dengan FARC.

Belum cukup

Santos menyakini masih ada ratusan warga sipil yang ditahan oleh FARC dan dia meminta agar mereka juga ikut dibebaskan.
"Dunia dan pemerintah negara ini meminta agar mereka melepaskan semua sandera," katanya.
Dia juga menambahkan pemerintah Kolombia akan melanjutkan kebijakan mereka untuk memerangi kelompok bersenjata.
"Pemerintah akan tahu kapan jaminan untuk memulai pembicaraan damai dengan FARC itu sudah tercukupi."
Suksesnya proses pelepasan para sandera ini tidak lepas dari peran mantan senator Kolombia, Piedad Cordoba yang bekerja sama dengan Komite Palang Merah Internasional.
"Kami sangat gembira dengan kesuksesan operasi ini dan karena bisa mempertemukan sepuluh keluarga telah menunggu bertahun-tahun dengankorban penyanderaan."
Sebelumnya para sandera ini telah menjalani penahanan selama sepuluh tahun setelah disergap dalam sebuah serangan gerilya tentara FARC.
Namun pada pada Februari lalu FARC mengumumkan akan membebaskan sepuluh sanderanya dan berjanji untuk menghentikan praktek penculikan yang digunakan sebagai alat tukar untuk mendapatkan tebusan.
Dimata dunia, reputasi FARC sendiri banyak dicela karena praktek penculikan dan perdagangan obat bius untuk membiayai perjuangan mereka mendapat kecaman dari hampir seluruh negara.

Sumber : bbc.co.uk/indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar